JEJAK KOLONIALISME DALAM CERPEN SULASTRI DAN EMPAT LELAKI KARYA M. SHOIM ANWAR
Kata Kunci:
Jejak Kolonialisme, Penjajah, TerjajahAbstrak
Sastra merupakan dokumen sosial budaya suatu bangsa. Cerpen Sulastri dan Empat Lelaki karya M. Shoim Anwar salah satu contoh dokumen tersebut. Dalam cerpen tersebut Shoim Anwar, sebagai pengarang, mencoba merekam carut-marut kehidupan Sulastri akibat dampak kolonialisme. Jejak kolonialisme merupakan warisan kaum penjajah dan terjajah. Penjajah sebagai wakil kaum superior, sedangkan terjajah wakil kaum inferior. Jejak kolonialisme dalam cerpen tersebut terlihat pada penderitaan keluarga Sulastri akibat kemiskinan. Kemiskinan yang diderita keluarga Sulastri karena kemalasan suaminya, yakni Markam dan juga kebodohannya. Markam tidak mau bekerja, ia justru suka bertapa dan memuja benda-benda pusaka. Kebodohan Sulastri dan Markam menyebabkan keluarganya hidup dalam ruang kemiskinan. Hal ini mengakibatkan Sulastri masuk dan terjebak pada perbudakan. Kemiskinan, pemalas, suka jalan pintas, percaya pada mistis, apatis, dan kebodohan adalah jejak kolonialisme yang terpotret dalam cerpen Sulastri dan Empat Lelaki karya M. Shoim anwar. Jejak kolonialisme tersebut masih terasa dalam kehidupan kita sampai saat ini.