Citra Jathil dalam Kesenian Reog Obyog Ponorogo
Kata Kunci:
Citra, Jathil Obyog, Reog PonorogoAbstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra Jathil Reog Obyog pada kesenian Reog Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil kajian menunjukan bahwa masyarakat Ponorogo memandang kesenian Reog Obyog sebagai kesenian yang perlu dilestarikan. Hal ini dibuktikan dengan masih sering diadakannya pementasan Reog pada berbagai acara (hajatan, peringatan hari besar nasional, perayan hari jadi Ponorogo, dan lain sebagainya). Dalam pementasannya, Jathil Reog Obyog merepresentasikan citra positif dan negatif. Citra positif merupakan citra bayangan yang melekat pada diri anggota organisasi atau pelaku kesenian yang ingin direalisasikan oleh para pelakunya. Dalam praktiknya, citra positif ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain (a) adanya peralihan penari Jathil dari laki-laki ke wanita, (b) kreasi tari yang dinamis dan berkembang, dan (c) gerakan tari yang sarat makna. Sedangkan citra negatif dipengaruhi oleh (a) pemakaian busana yang dianggap kurang sopan dan tidak sejalan dengan norma agama, (b) adanya gerakan-gerakan yang erotis, (c) kebiasaan mabuk-mabukan para pelaku seni ketika tampil.