BUDAYA JAWA DALAM NOVEL KARYA S. W. ACHMAD CENTHINI PEREMPUAN SANG PENAKLUK DI LANGIT JURANG JANGKUNG
Kata Kunci:
Budaya Jawa, Novel, Representasi dan MaknaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi dan makna budaya Jawa dalam novel karya S. W. Achmad, Centhini Perempuan Sang Penakluk di Langit Jurang Jangkung. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik simak, baca, catat dan teknik kepustakaan. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan yaitu: 1) mengelompokkan data-data yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, 2) data dianalisis dengan metode deskriptif analisis, 3) menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi budaya Jawa dalam novel terbagi menjadi tiga; yakni budaya perilaku, budaya tutur, dan budaya tulis. Budaya perilaku Jawa direalisasikan dalam bentuk kehati-hatian dan kewaspadaan (eling lan waspada), pengendalian hawa nafsu dan amarah (nafsu amarah, nafsu aluamah, nafsu supiyah, nafsu mutmainah). Bentuk budaya tutur Jawa direalisasikan dalam bentuk kesopanan (kulo nuwun/permisi”), panggilan yang baik (Nduk) untuk anak perempuan. Sedangkan budaya tulis Jawa direalisasikan dalam bentuk bentuk ungkapan, seperti: Celak sela, tebih sangking raja gung binathara, Sabda pendhito ratu, tan bisa wola wali, dan Jajah desa milang kori”.