Relevansi Kritik Sosial Novel Dredah Bekakak Gamping dengan Antologi Puisi Agraria Indonesia
Kata Kunci:
Kajian Intertekstual, Sastra Bandingan, Kritik SosialAbstrak
Karya sastra lahir dari hasil pemikiran pengarang. Pemikiran itu muncul dari pengalaman pengarang dengan latar belakang budaya masing-masing dan keresahan terhadap fenomena yang tidak sesuai dengan pemikirannya. Pengarang kemudian mengungkapkannya dalam sebuah karya sastra. Novel Dredah Bekakak Gamping karya Nursisto menceritakan sebuah konflik sosial yang muncul akibat adanya penindasan kaum elit terhadap hak-hak warga pribumi. Sedangkan antologi puisi Agraria Indonesia merupakan puisi-puisi bertema keterdesakan situasi agraria Indonesia yang jauh dari keadilan dan kesetaraan. Antologi puisi Agraria Indonesia ditulis oleh para penulis dengan latar belakang usia berbeda-beda dari wilayah Indonesia bagian barat hingga timur. Dalam kedua karya sastra ini pengarang memunculkan kritik sosial yang sama sebagai ungkapan pengalaman atas fenomena ketertindasan. Untuk itu, kajian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi kritik sosial novel bahasa Jawa Dredah Bekakak Gamping dengan kritik sosial yang terdapat dalam antologi puisi Agraria Indonesia. Teori yang digunakan sebagai dasar perbandingan adalah teori kajian intertekstual yang secara garis besar menguraikan tentang adanya prinsip kesamaan antara teks karya sastra satu dengan yang lain. Metode yang digunakan adalah kualitatif jenis deskriptif dan teknik simak catat. Ditemukan 3 relevansi aspek kritik sosial yang disuguhkan oleh pengarang antara lain; kritik sosial atas keserakahan, ketertindasan dan kejahatan.