NILAI TAUHID KEARIFAN LOKAL REPRESENTASI PENGEMBANGAN DESA WISATA RELIGI DI MAKAM GUS MIEK

Penulis

  • Sujarwoko Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Subardi Agan Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Sempu Dwi Sasongko Universitas Nusantara PGRI Kediri

Kata Kunci:

Nilai Tauhid, Kearifan Lokal, Gus Miek

Abstrak

Kajian terhadap kearifan lokal penting untuk dikembangkan. Hal tersebut terkait dengan pengembangan desa wisata religi yang setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam menciptakan kebijakan-kebijakan untuk wilayahnya. Di Desa Ngadi Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri ada tokoh sentral yang walaupun sudah meninggal dunia, petuah-petuahnya masih dilaksanakan oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat di luar daerah baik seperti tertulis dalam karangannya maupun yang disampaikan secara lisan ketika masih hidup. Tokoh yang di sebut sebagai waliyulloh itu tidak lain adalah Kiyai Hamim Tohari Djazuli atau yang lebih dikenal dengan Gus Miek. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen. Konsep-konsep tauhid yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a) mahabbah, b) tawaduk, dan c) tawakal. Hasil dan pembahasan menunjukkan: mahabbah atau cinta Illahi Gus Miek dapat dilihat dari sifatnya yang dimiliki dengan istilah jadzab, dalam bahasa Jawa gandrung, kegilaan cintanya hamba kepada Allah. Tawaduk yang dimiliki Gus Miek terlihat dari sifatnya yang sederhana dalam perilakunya walaupun beliau putra dari seorang kiya besar dan pendiri pondok pesantren. Tawakal yang dimiliki Gus Miek terlihat dari perilakunya yang pasrah atas kehendak Allah yang terjadi pada diri dan keluarganya.

Unduhan

Diterbitkan

2021-06-01

Terbitan

Bagian

Articles