Wujud Memayu Hayuning Bawana dalam Legenda Sendang Bulus Ponorogo

Penulis

  • Ahmad Pramudiyanto STKIP PGRI Ponorogo
  • Fitriana Kartika Sari STKIP PGRI Ponorogo

DOI:

https://doi.org/10.60155/dwk.v3i2.388

Kata Kunci:

Hamemayu Hayuning Bawana, Legenda, Sendang Bulus

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud falsafah Jawa memayu hayuning bawana dalam Legenda Sendang Bulus. Data diambil dari teks Kumpulan Cerita Rakyat Ponorogo yang dibaca secara heuristik dan hermeneutik. Hasil kajian menunjukkan bahwa wujud falsafah Jawa memayu hayuning bawana dalam Legenda Sendang Bulus menunjukkan upaya mencapai harmoni kosmos sebagai upaya mencapai ketentraman dan kedamaian yang bersifat holistik. Wujud falsafah Jawa tersebut ditemukan dalam empat arah sifat hubungan yaitu (1) hubungan antara manusia dan Tuhan yang diwujudkan dalam perilaku berdoa dan berserah diri;(2) hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri dalam wujud aktivitas bertapa yang mengharuskan manusia mengendalikan hawa nafsunya dan memusatkan fokusnya kepada Tuhan; (3) hubungan antara manusia dengan sesama yang memuat perilaku mewujudkan ketentraman dan kedamaian bersama;serta (3) hubungan manusia dengan alam yang diwujudkan dalam bentuk menjaga kelestarian ekosistem maupun keragaman hayati dan non hayati yang ada di dalamnya.

Unduhan

Diterbitkan

2024-02-01

Cara Mengutip

Pramudiyanto, A., & Sari, F. K. (2024). Wujud Memayu Hayuning Bawana dalam Legenda Sendang Bulus Ponorogo. DIWANGKARA: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya Jawa, 3(2). https://doi.org/10.60155/dwk.v3i2.388

Terbitan

Bagian

Articles