Konsep Makna Aktivitas Mata dalam Bahasa Jawa: Kajian Linguistik Kognitif
DOI:
https://doi.org/10.60155/dwk.v3i2.382Kata Kunci:
Aktifitas mata, Kategorisasi, Linguistik KognitifAbstrak
Penelitian ini membahas tentang konsep makna aktivitas mata dalam bahasa Jawa. Konsep pastinya berkaitan dengan citra yang dihasilkan. Aktifitas mata dalam bahasa Jawa memiliki penyebutan yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan objek yang dilihat, cara melihatnya, alat yang digunakan dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan aktifitas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendeskrisikan perbedaan konsep aktifitas mata dalam Bahasa Jawa dan mendeskripsikan makna dalam masing-masing aktifitas. Metode yang digunakan pada pembahasan Penelitian ini adalah metode simak untuk teknik pengumpulan datanya. Data dianalisis melalui metode agih dengan teknik bagi unsur langsung, dan disajikan dengan metode informal. Hasil analisis pada artikel ini adalah didapatkannya 14 istilah yang merupakan feriferal dari kategorisasi aktifitas mata. Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa tonton ‘lihat’ adalah unsur sentralnya, sedangkan nglirik, ngliwer, mlorok, mlilik, plirak-plirik, plorak-plorok, mêndêlik, mêcicil, pandêng, kriyip-kriyip, mênthêlêng, nrithil, nyawang, dan wulat adalah feriferalnya. Unsur sentral dan unsur feriferal dalam data tersebut secara keseluruhan merupakan kategori verba yang terdiri dari bentuk dasar, proses afiksasi dan reduplikasi. Proses afiksasi tersebut berupa penambahan nasal pada bentuk dasarnya, atau dapat dirumuskan sebagai berikut: N (m, n, ng, dan ny)+dasar, sedangkan proses reduplikasi berupa reduplikasi berubah bunyi atau dwilingga salin swara dan reduplikasi utuh.