Tradisi Jimpitan Sebagai Upaya Membangun Nilai Sosial dan Gotong Royong Masyarakat Jawa

Penulis

  • Bagus Wahyu Setyawan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
  • Anni Sofiatun Nuro’in UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Kata Kunci:

Gotong-Royong, Masyarakat Jawa, Nilai Sosial, Tradisi Jimpitan

Abstrak

Jimpitan merupakan tradisi masyarakat yang lazim dilakukan di lingkungan pedesaan atau kampung. Wujud jimpitan meliputi beberapa varian, yakni berupa beras, uang, dan bahan pengganti lain. Fokus tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan tradisi jimpitan sebagai upaya membangun nilai sosial dan gotong royong pada masyarakat Jawa. Sumber data penelitian diperoleh dari warga masyarakat Desa Tembarak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Desa, Ketua RT/RW, dan warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi jimpitan di Desa Tembarak masih dilakukan dan mengalami perubahan dari semula menggunakan beras sekarang menggunakan uang dengan nominal 2000 – 5000 rupiah. Hasil dari jimpitan digunakan untuk membangun atau memperbaiki pos ronda, membayar lampu jalan, pengelolaan sampah, sumbangan anak yatim, dan lain sebagainya. Dengan diadakannya tradisi jimpitan, diperoleh beberapa manfaat, yaitu terbantunya warga yang memiliki kekurangan ekonomi, adanya perbaikan fasilitas umum misalnya pebaikan pos ronda, lampu jalan dll, warga menjadi berpengalaman dalam mengelola keuangan hasil jimpitan dan yang utama yaitu sikap gotong royong warga kembali muncul.

Unduhan

Diterbitkan

2021-09-03

Cara Mengutip

Setyawan, B. W. ., & Nuro’in, A. S. . (2021). Tradisi Jimpitan Sebagai Upaya Membangun Nilai Sosial dan Gotong Royong Masyarakat Jawa. DIWANGKARA: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya Jawa, 1(1). Diambil dari https://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/DIWANGKARA/article/view/104

Terbitan

Bagian

Articles