Code Switching in Teaching Narrative for Junior High School
Keywords:
Bilingualism, Teaching Learning Process, Code SwitchingAbstract
Kebanyakan orang, terutama dalam konteks bilingualisme bahkan multilingualisme, berbicara dengan menggunakan ragam bahasa. Hal itu juga terjadi di SMP Negeri 3 Busungbiu, sebuah Sekolah Menengah Pertama di Bali. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Peneliti mendokumentasikan diskusi siswa dan guru dalam teks naratif dalam proses pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa kelas 9 SMP 3 Busungbiu. Cara pengumpulan data yang kedua adalah melakukan wawancara untuk mengetahui alasan siswa dan guru menggunakan campur kode dalam membahas teks naratif. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) mengumpulkan data, 2) mengklasifikasikan data, 3) mendeskripsikan data, dan 4) menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan alih kode intra-sentensial adalah yang paling dominan. Total ada 22 pengalihan kode intra-sentensial. Guru melakukan lebih banyak alih kode antar-sentensial dan intra-sentensial daripada siswa. Berdasarkan transkrip siswa selama penelitian dan wawancara, intra sentential-switching adalah fenomena alih kode yang paling umum terjadi selama pengajaran naratif. Fenomena pengalihan kode yang paling tidak umum adalah pengalihan tag. Baik guru dan siswa memiliki alasan mereka sendiri untuk menggunakan alih kode.