https://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Mentari/issue/feedMENTARI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini2024-12-17T18:49:08+00:00Rohmad Arkamarcamws84@gmail.comOpen Journal Systems<p>ISSN: 2797-8974 (Cetak)<br />ISSN: 2797-8648 (Online)<br />DOI: <a href="https://doi.org/10.60155/Mentari">doi.org/10.60155/Mentari</a><br />Penerbit: STKIP PGRI Ponorogo Press<br />Alamat: Jalan Ukel No. 39, Kertosari, Babadan, Ponorogo<br />Email: jurnalmentaristkippo@gmail.com</p> <p>Frekuensi terbitan<br />Dua kali dalam setahun<br />Juni - Desember</p>https://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Mentari/article/view/493Pengembangkan Motorik Halus AUD Melalui Kegiatan Meronce2024-12-17T17:30:43+00:00Deriana Febriantifebriantideriana58@gmail.comRohmad Arkamarcamws84@gmail.com<p>Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu hal yang penting sebelum anak masuk ke pendidikan dasar. Pada fase ini, aspek perkembangan anak harus dioptimalkan. Terutama adalah aspek perkembangan motorik halus. Salah satu bentuk pengembangan aspek motorik halus adalalah dengan meronce. Artikel ini mendiskripsiakan strategi yang digunakan TK Islam Terpadu Nurussyifa Krebet, Jambon, Ponorogo dalam mengembangkan motorik halus melalui media meronce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, observasi, wawancara, dan dokumentasi merupakan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang digunakan TK Islam Terpadu Nurussyifa Krebet, Jambon, Ponorogo dalam mengembangkan motorik halus melalui kegiatan meronce terbukti efektif. Hal ini bisa dilihat dari observasi di lapangan bahwa beberapa siswa mencapai indikator perkembangan motorik halus, seperti; keterampilan anak dalam memegang benda, keterampilan anak dalam memasukkan benda ke benang, keterampilan anak dalam menyusun dan mengelompokkan benda, dan keterampilan anak dalam melatih fokus koordinasi mata dan tangan.</p>2024-12-17T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 MENTARI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dinihttps://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Mentari/article/view/485Pengaruh Animasi Cerkak Terhadap Perkembangan Kemampuan Berbahasa Jawa Krama Anak Usia 5-6 Tahun2024-12-08T04:26:17+00:00Elysa Wijayantielysawijayanti3@gmail.comRifa Suci Wulandaririfaw1981@gmail.comRizki Mustikasarimustikasaririzki@gmail.com<p>Bahasa Jawa perlu dikembangkan sejak usia dini. Seiring dengan perkembangan zaman bahasa Jawa semakin ditinggalkan. Usia dini merupakan masa keemasan dimana anak mampu menangkap stimulasi secara optimal. Metode bercerita dengan media animasi merupakan media pembelajaran yang menarik untuk anak sehingga stimulasi akan mudah ditangkap. Kemampuan berbahasa Jawa krama anak di RAM Miftahussalam masih rendah dan pemanfaatan media digital juga masih kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media animasi cerkak terhadap kemampuan berbahasa Jawa krama anak di RAM Miftahussalam. Penelitian ini menggunakan desain penelitian <em>Quasy E</em><em>xperiment. </em>Subjek penelitian yang digunakan peneliti adalah anak usia 5-6 tahun atau kelompok B di RAM Miftahussalam Ponorogo. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dantes lisan. Teknik analisis data menggunakan metode kuantitatif dengan uji beda <em>paired sample t-test </em>pada dua kelompok data <em>pretest </em>dan <em>posttest.</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa animasi cerkak memiliki pengaruh terhadap kemampuan berbahasa Jawa krama anak usia dini di RAM Miftahussalam. Dari hasil <em>output </em>analisis data SPSS 25 menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) kolom<em>Paired Difference </em>sebesar 0.000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H<sub>0</sub> ditolak dan H<sub>a</sub> diterima. Berdasarkan tabel <em>Paired Samples t-test </em>diperoleh hasil t<sub>hitung</sub> 23,110 dan t<sub>tabel </sub>sebesar 1,697. Setelah dilakukan <em>treatment </em>t<sub>hitung</sub>lebih besar dari t<sub>tabel</sub> yaitu 23,110>1,679. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan maka dapat disimpukan H<sub>0</sub> ditolak dan H<sub>a</sub> diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan <em>treatment </em>menggunakan animasi cerkak terhadap kemampuan berbahasa Jawa krama anak usia dini.</p>2024-12-17T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 MENTARI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dinihttps://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Mentari/article/view/494Kontrol Sosial Pengasuh dalam Mencegah Bullying Pada Anak 2024-12-17T17:59:03+00:00Endang Lestariendglestari10@gmail.com<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontrol sosial pengasuh dalam mencegah perilaku bullying di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Al Fattah Desa Singgahan Kebonsari Madiun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan model penelitian studi kasus. Penelitian ini melibatkan subyek peserta didik yang diteliti sebanyak 35 anak, usia 6-14 tahun dan 4 pengasuh. Data di peroleh dari wawancara dan observasi proses pembelajaran dan pengasuhan Taman Pendidikan AlQuran (TPA)Al-Fattah tentang kontrol sosial pengasuh dalam mencegah bullying pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuh Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) AlFattah melakukan kontrol sosial untuk mencegah bullying dengan cara; (1) mengedepankan pola mendidik, (2) menerapkan pola mengajak, dan (3) menerapkan strategi memaksa. Jika hal itu bisa dilakukan di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Al-Fattah dengan efektif, maka perilaku bullying akan bisa diminimalkan dan dicegah.</p>2024-12-17T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 MENTARI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dinihttps://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Mentari/article/view/495Pengembangan Kecerdasan Naturalistik pada Anak Usia Dini2024-12-17T18:28:21+00:00Nani Tri Wulandaritriwuland10@gmail.comYepota Nossa Lamanaurayepotanl66@gmail.com Erina Dwi Agustinadwierina215@gmail.com<p>Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah, mampu beradaptasi dengan situasi yang baru, dan juga mampu mengambil pelajaran dari sebuah pengalaman. Setiap individu memiliki kecerdasan yang beragam, salah satunya adalah kecerdasan naturalis. Tulisan ini mengulas tentang pengembangan kecerdasan naturalistik pada anak usia dini. Jenis penelitian menggunkan jenis kepustakaan atau library research. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipakai adalah pengumpulan data literatur. Pengembangan kecerdasan naturalistik dapat dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada kemampuan dan fasilitas yang dimiliki anak. Pengembangan kecerdasan naturalistik pada anak usia dini dapat dikembangkan diantarnya: (1)mengajak anak untuk beraktifitas di alam terbuka (2) kegiatan berkebun dan merawat tanaman (3) mengamati hewan dan habitatnya (4) melakukan kunjungan ke museum yang berkaitan dengan alam (5) memanfaatkan media alam dalam pembelajaran (6) membuat permainan edukatif di alam (7) menerapkan pembelajaran berbasis proyek.</p>2024-12-17T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 MENTARI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dinihttps://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Mentari/article/view/481Analisis Permainan Edukatif dalam Mendukung Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini2024-11-30T10:26:20+00:00Rina Windah Astutirinawindaastuti3333@gmail.comNafa Dela Rahmadaninafadellarahmadani@gmail.comSruni Rama Lestarisruniramalestari768@gmail.com<p>Usia dini adalah periode penting untuk mengoptimalkan potensi anak, di mana peran orang tua dan guru sangat krusial. Pendidikan anak usia dini menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran. Usia dini adalah periode penting untuk mengoptimalkan potensi anak, di mana peran orang tua dan guru sangat krusial. Pendidikan anak usia dini menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran. perkembangan kognitif anak usia dini, khususnya pada tahap praoperasional (usia 2-7 tahun), dapat dioptimalkan melalui permainan edukatif baik modern maupun tradisional, seperti puzzle, bermain peran, dan congklak. Penelitian menunjukkan bahwa permainan ini efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir simbolis, memecahkan masalah, dan melatih keterampilan berhitung, dengan beberapa studi mencatat peningkatan aspek kognitif hingga 94,73%.</p>2024-12-17T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 MENTARI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dinihttps://jurnal.stkippgriponorogo.ac.id/index.php/Mentari/article/view/496Kreativitas Berinovasi Pada Guru Seni di Era Digital2024-12-17T18:45:05+00:00Rochmad Haryadiharyadi287@gmail.com<p>Salah satu sumber daya pendidikan yang perlu dijaga adalah pembelajaran seni tari. Menari adalah bentuk seni yang melibatkan gerakan tubuh yang berirama untuk mengekspresikan perasaan, tujuan, atau pikiran. Seiring dengan perkembangan zaman, pembelajaran tari perlu menggunakan metode dan kreasi berbasis digital agar siswa semakin tertarik. Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang pentingnya kompetensi dan kreatifitas digital guru seni tari dalam pembelajaran tari di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kepustakaan atau library research. Teknik pengumpulan data menggunakan pengumpulan data literatur. Data kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles & Hubberman yang terdiri dari tahapan penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dalam artikel ini membahas tentang (1) kreativitas guru dalam pembelajaran seni tari, dan (2) faktor-faktor penghambat maupun pendukung pengembangan kompetensi digital guru. </p>2024-12-17T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 MENTARI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini